A
Alterasi menurut St. Yohanes dari Damaskus: ‘tubuh yang dilahirkan bersatu dengan keilahian’. Pada abad ke-7, St Yohanes dari Damaskus dalam Holy and Immaculate Mysteries of the Lord menuliskan: “Tubuh tersebut, yang mana dilahirkan oleh Sang Perawan Suci, sesunguhnya bersatu dengan keilahian; bukan berarti bahwa Tubuh yang telah terangkat itu turun dari surga, tetapi roti dan anggur itu sendiri yang diubah menjadi Tubuh dan Darah Tuhan.” St. Yohanes menggunakan istilah “alterasi” (μεταποίησις) atas perubahan tersebut (dalam An Exposition of the Orthodox Faith (Book IV) Ch.4 & Ch.13).
B
Bunda dari Guadalupe atau dikenal juga dengan sebutan Our Lady of Guadalupe atau Virgin of Guadalupe, adalah salah satu dari peristiwa penampakan Maria paling tua yang tercatat dalam sejarah agama Katolik, peristiwanya terjadi di Meksiko, yang pada saat itu dihuni oleh oleh bangsa Aztek. Pada tahun 1521 penjelajah Spanyol Hernan Cortez berhasil menaklukkan bangsa Aztek dengan menduduki ibu kotanya. Bersamaan dengan pendudukan itu orang Spanyol juga menyebarkan agama Katolik ke antara suku indian Aztek. Salah seorang indian bernama Quauhtlatoatzin dibaptis oleh pastur Franciscan, lalu diganti namanya menjadi Juan Diego dan orang inilah yang berjumpa dengan Bunda Maria sampai 4 kali pada Desember 1531. Rentetan peristiwa penampakan itu dan kejadian-kejadian luar biasa yang menyertainya begitu istimewa sehingga menempatkan peristiwa penampakan itu menjadi salah satu peristiwa penampakan paling terkenal sampai sekarang. Bunda Maria menampakkan dirinya kepada indian miskin tersebut di Tepeyac, sebuah bukit di timur laut kota Cuautitlan (sekarang Meksiko), Ia menyatakan dirinya sebagai “Ibu dari Allah yang benar”, mengatakan kepada Juan Diego untuk memerintahkan uskup supaya membangun sebuah kuil. Sebagai bukti penampakannya, Bunda Maria mencetak citra dirinya pada tilma (semacam mantel yang dibuat dari serat kaktus) milik Diego. Tilma itu adalah pakaian kualitas rendah yang seharusnya tidak bertahan sampai 20 tahun tetapi secara ajaib tilma itu tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan setelah lebih dari 460 tahun kemudian.
D
Devosi Katolik adalah bentuk doa yang bukan menjadi bagian resmi dari liturgi umum Gereja, tetapi menjadi bagian dari praktik-praktik kerohanian yang terkenal dari umat Katolik. Banyak devosi ini telah secara resmi diakui oleh Gereja sebagai sesuatu yang berharga bagi perkembangan iman namun tidak memiliki nilai penting untuk keselamatan. Seringkali beberapa devosi di Gereja berbentuk doa-doa yang telah terformalisasikan, benda-benda suci atau gambar-gambar suci yang lahir dari pernyataan wahyu pribadi, atau pengalaman-pengalaman rohani pribadi dari beberapa orang seperti Penampakan Bunda Maria atau Yesus Kristus. Devosi Katolik juga meliputi penghormatan kepada para orang suci (santo/santa). Gereja Katolik Roma memiliki tradisi untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap pernyataan wahyu pribadi dan kehidupan para orang yang dicalonkan menerima gelar santo untuk memastikan bahwa tidak ada penjelasan alam atau ilmiah, pada saat penyelidikan ini berlangsung, yang bisa menjelaskan keajaiban apapun yang terjadi. Seringkali sebuah devosi yang diterima oleh Gereja memiliki sebuah bentuk doa, gambaran dan kadang-kadang sebuah pesan atau nubuat khusus. Beberapa contoh dari devosi Katolik meliputi Rosario, Jalan Salib, Hati Kudus Yesus, Citra Kudus Yesus, relik tubuh orang suci, Hati Maria Tak Bernoda, Ratu Guadalupe Kami, doa-doa novena bagi berbagai orang suci (santo/santa), ziarah-ziarah dan devosi-devosi kepada Sakramen Suci, penghormatan kepada tokoh-tokoh Gereja Katolik Timur, dan sebagainya.
K
Kaul adalah janji yang diucapkan oleh seorang anggota religius. Kaul yang diikrarkan meliputi kaul kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan. Pada umumnya kaul diucapkan setelah selesai masa novisiat. Ada dua macam kaul, kaul sementara dan kaul kekal. Ini disesuaikan dengan tarekat religius masing-masing. Namun, sebenarnya istilah kaul pada awalnya adalah sebuah istilah yang lebih umum. Karena kesalehan dan tekad untuk mengabdi Allah, seseorang bisa membuat janji demi rasa saleh tersebut. Kaul itu bisa berupa niat untuk melakukan ziarah dan perjalanan suci. Akan tetapi, memang dalam perkembangannya kaul menyempit maknanya hanya terbatas pada kaum religius atau biarawan saja. Kaul ini berupa doa rosario, hidup selibat, menetap di suatu tempat. Istilah ini kemudian akhirnya menyempit lagi hanya terbatas pada kaul kemiskinan, kemurnian dan ketaatan yang diikrarkan oleh kaum religius. Ini dilakukan dalam rangka usaha membaktikan diri pada nasihat Injil. Orang yang sudah berkaul pada kondisi tertentu dapat membatalkan kaulnya tersebut. Akan tetapi butuh proses yang lama dan tidak bisa tergesa-gesa serta harus di bawah pembimbing rohani yang kompeten.
Kekristenan Kalsedonia (Kristen Khalsedon) adalah sebuah subset besar dari Kekristenan Nikea. Selain mengikuti Kredo Nikea, Kristen Kalsedonia juga mengikuti keputusan Konsili Efesus Pertama pada 430 Masehi dan Konsili Kalsedon pada 451 Masehi. Sebagian besar Kristen Nikea juga merupakan Kristen Kalsedonia. Namun sebagian kecil Gereja Timur, seperti Gereja Ortodoks Oriental, mengikuti Kredo Nikea, tetapi tidak mengikuti Kredo Kalsedonia, dan “menjadi bagian dari Kekristenan Nikea namun Non-Kalsedonia”.
Kekristenan Nicaea (Nicene): Kekristenan Nicea atau Nicene Christianity adalah seperangkat tradisi doktrinal Kristen yang mencerminkan Kredo Nicea, yang dirumuskan pada Konsili Nicea Pertama pada 325 M dan diamandemenkan pada Konsili Konstantinopel Pertama pada 381 M.
Klerus: Rohaniwan atau di Indonesia disebut sebagai Rohaniawan adalah istilah umum yang terus-menerus dipakai dan dipergunakan untuk menggambarkan kedudukan kepemimpinan resmi dalam gereja Katolik Roma (Ritus Barat dan Ritus Timur). Istilah “Klerus”, berasal dari istilah bahasa Yunani “κληρος”. Pada umumnya, rohaniwan Kristen ditahbiskan. Artinya, mereka dipisahkan untuk tugas-tugas keagamaan khusus dalam agamanya. Ada pula orang-orang lain yang tidak ditahbiskan (awam) yang membantu dalam tugas-tugas gerejawi secara umum saja, tetapi mereka tidak ditahbiskan, meskipun mereka mungkin membutuhkan persetujuan resmi dan/atau pendidikan resmi tertentu untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Jenis-jenis rohaniwan dibedakan dari jabatannya, termasuk jabatan-jabatan yang dikhususnya untuk dipegang oleh rohaniwan. Kardinal Katolik Roma, misalnya, boleh dikatakan adalah seorang rohaniwan, meskipun jabatan kardinal bukanlah suatu bentuk rohaniwan yang khas. Uskup agung bukanlah suatu jabatan rohaniwan yang khusus, melainkan semata-mata seorang uskup yang memiliki posisi khusus dengan wewenang yang khusus pula. Sementara itu, seorang pelayan pemuda atau direktur pendidikan agama di sebuah gereja tidak harus seorang rohaniwan, meskipun ada pula gereja-gereja tertentu yang mempekerjakan seorang pastor/pendeta dengan tugas khusus seperti itu. Berbagai gereja mempunyai sistem rohaniwan yang berlainan pula, meskipun gereja-gereja dengan sistem kepemimpinan gereja yang serupa biasanya mempunyai sistem yang serupa.
Kredo (bahasa Latin: credo) atau Pengakuan Iman merupakan pernyataan atau pengakuan rangkuman mengenai suatu kepercayaan. Dalam Bahasa Latin, kata credo berarti “Aku Percaya”. Dalam Bahasa Indonesia, istilah kredo digunakan oleh umat Kristen Katolik Roma, sedangkan istilah pengakuan iman digunakan oleh umat Kristen Protestan dan Kristen Ortodoks Timur.
Konklaf artinya: Pertemuan para kardinal gereja Katolik yang diadakan untuk memilih Paus yang baru; atau Ruang tempat para kardinal bersidang untuk memilih Paus baru. Kata “konklaf” (conclave) berasal dari kata Latin ‘cum’ (artinya bersama atau dengan) ditambah dengan kata ‘clavis’ (kunci).
Kongregasi Kontemplatif (Tarekat / Ordo): Ordo atau kongregasi dalam Gereja Katolik Roma yang mengutamakan segi kehidupan religius ‘kontemplatif’. Sementara dalam Gereja Katolik Roma ada pula ordo atau kongregasi yang menekankan hidup aktif di masyarakat.
Kontemplatif (bahasa Latin (contemplore) berarti merenung dan memandang. Kontemplatif merupakan cara hidup yang mengutamakan kehidupan penuh ketenangan, bermati raga, dan bertapa, sehingga dapat berdoa dan bersemedi (memusatkan segenap pikiran; dengan meniadakan segala hasrat jasmaniah) dengan lebih mudah.
Konsili Ekumenis: adalah pertemuan seluruh uskup keseluruhan Gereja untuk membahas dan mengambil keputusan yang menyangkut doktrin Gereja dan aturan praktisnya. Kata ekumene berasal dari bahasa Yunani Οικουμένη (oikumene), secara harfiah berarti ‘didiami’ atau ‘dihuni’, berasal dari istilah yang dipakai untuk menunjukkan wilayah Kekaisaran Romawi, karena konsili-konsili yang pertama dilaksanakan dalam teritori Kekaisaran Romawi.
N
Novisiat adalah istilah untuk masa pendidikan awal bagi seorang religius (selibat) dalam Agama Katolik.
T
Transubstansiasi (bahasa Inggris: transubstantiation, bahasa Latin: transsubstantiatio, bahasa Yunani: μετουσίωσις), atau sering juga disebut transubstansi, adalah perubahan dimana — menurut ajaran Gereja Katolik — roti (atau hosti) dan anggur yang digunakan dalam Sakramen Ekaristi menjadi, bukan hanya sebuah tanda atau simbol, tetapi juga adalah tubuh dan darah Yesus Kristus dalam kenyataan yang sebenarnya. Gereja Katolik mengajarkan bahwa substansi (dalam arti hakikat) dari roti tersebut berubah menjadi Tubuh Kristus dan substansi dari anggur tersebut menjadi Darah-Nya, namun semua hal yang dicerna oleh panca indra — atau penampilan lahiriah (bahasa Latin: species) — tetap tidak berubah (KGK 1413). Gereja katolik menyebutkan bahwa bagaimana perubahan tersebut dapat terjadi merupakan suatu misteri: “Roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus dengan suatu cara yang jauh melampaui pengertian.” (KGK 1333). Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, dan Gereja Asiria Timur terkadang juga menggunakan istilah “transubstansiasi” (metousiosis); namun istilah “misteri suci”, “trans-elementasi” (μεταστοιχείωσις metastoicheiosis), “re-ordinasi” atau “transformasi” (μεταρρύθμισις metarrhythmisis), atau hanya “perubahan” (μεταβολή) saja yang lebih umum digunakan. Semua Gereja tersebut – sama seperti Gereja Katolik – juga menganggap Ekaristi, dengan perubahannya dari roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus, adalah suatu “Misteri”. Gereja Katolik Timur juga sama dengan Gereja Timur lainnya, lebih suka menggunakan istilah-istilah tersebut, dan menganggapnya selaras dengan ajaran yang dinyatakan dengan istilah “transubstansiasi”.
U
Uskup Diosesan = Uskup yang diberi tugas untuk bekerja di suatu wilayah Keuskupan. Secara khusus Uskup yang diberi tugas untuk bertugas di suatu wilayah Keuskupan Agung disebut Uskup Agung.
Uskup Tituler = Uskup yang tidak bertugas pada satu wilayah Keuskupan, misalnya Uskup yang ditunjuk oleh Tahta Suci (The Holy See) di Vatikan, Roma guna melayani kebutuhan khusus seperti di Militer.