Alkitab

ALKITAB

Dalam proses mewujudkan Firman yang kekal, Allah memilih cara yang natural atau alamiah. Prosesnya adalah dengan cara memilih manusia sebagai penulis Firman-Nya. Alkitab adalah sekumpulan kitab suci yang merupakan wahyu Tuhan yang dikumpulkan dari karya-karya / tulisan-tulisan Para Nabi terdahulu jaman Perjanjian Lama dan Para Rasul jaman Perjanjian Baru.

DEFINISI;

  • Kitab Suci adalah wahyu Tuhan yang dibukukan.
  • Alkitab (bahasa Inggris: ‘Bible‘) adalah sebutan untuk sekumpulan naskah yang dipandang suci dalam Yudaisme dan Kekristenan.
  • Alkitab merupakan sekumpulan kitab suci yang ditulis pada waktu yang berlainan, oleh para penulis yang berbeda di lokasi-lokasi yang berbeda; umat Yahudi dan Kristiani (Kristen) memandang kitab-kitab dalam Alkitab sebagai hasil dari pengilhaman ilahi, dan sebagai catatan otoritatif mengenai hubungan antara Allah dengan manusia.

Mengenai pengilhaman para penulis Firman Allah, sebagaimana Firman Allah datang kepada nabi-nabi terdahulu jaman Perjanjian Lama, begitu pula pada jaman Perjanjian Baru. Ada beberapa contoh ayat-ayat / teks-teks yang paling terkenal dalam Alkitab;

1 Samuel 3:1-10 TB;
1 Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.
2 Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya.
3 Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.
4 Lalu TUHAN memanggil: “Samuel! Samuel!”, dan ia menjawab: “Ya, bapa.”
5 Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: “Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata: “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Lalu pergilah ia tidur.
6 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: “Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata: “Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.”
7 Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.
8 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: “Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa TUHANlah yang memanggil anak itu.
9 Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: “Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar.” Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya.
10 Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”

Kisah Para Rasul 2:4-11;
4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”

2 Tesalonika 2:15;
‘Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.’
—Melalui ayat ini, umat Katolik berpegang teguh kepada ajaran-ajaran baik secara lisan, yaitu tradisi suci umat Kristiani, maupun ajaran-ajaran secara tertulis, yaitu Alkitab sebagai dasar utama mengenai Hukum Tuhan (hukum pertama & hukum kedua tergantung seluruh hukum Taurat dan hukum Kitab Para Nabi).

Matius 28:19-20;
19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
—Serta mengenai pengajaran Injil yang harus disampaikan kepada semua bangsa. Dalam hal ini, pembimbing dan pengajar iman dalam gereja Katolik bagi pelayanan Tuhan adalah “Imam”.

2 Timotius 3:16;
‘Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.’

-sumber: Alkitab Deuterokanonika; Wikipedia.

Alkitab Pedoman Agama Kristen Katolik:

Alkitab Kristen Katolik terdiri dari : 46 kitab Perjanjian Lama (kitab-kitab protokanonika berjumlah 39 kitab & kitab-kitab deuterokanonika berjumlah 7 kitab, dan 2 tambahan), dan 27 kitab Perjanjian Baru; sehingga berjumlah total 73 kitab.

  • Alkitab Deuterokanonika: Terjemahan Baru – Lembaga Alkitab Indonesia (TB LAI) & Kerjasama dengan Lembaga Biblika Indonesia; ©LAI 1974 & LBI 1976.
  • Alkitab Deuterokanonika Online: www.katakombe.org
  • Nova Vulgata Online: www.vatican.va
  • New American Bible Online: www.vatican.va

Lainnya: