Apa itu Alam Gaib?

Q : Apa itu Alam Gaib?
A : Jawaban.

Jawaban:

Alam gaib itu ada atau tidak? Apakah kita orang katolik mengetahui adanya alam gaib atau tidak? Pastor Istimoer Bayu menjawab: Alam gaib itu ada dan nyata, senyata-nyatanya! Sebab gereja katolik itu mempunyai kredo, kredo adalah syahadat, syahadat panjang atau namanya syahadat nikea konstantinopel. Kredo adalah iman kepercayaan gereja katolik, dalam bahasa latin.

in unum Deum, Patrem omnipotentem, factorem cæli et terræ, visibilium omnium et invisibilium.” artinya:

“Aku percaya akan satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa Pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan yang tak kelihatan.”

Yang kelihatan: contohnya badan kita, alam semesta, gunung, sawah, bintang-bintang, tanah, batu, manusia, dll.
Yang tak kelihatan: disebut Gaib: Makhluk gaib, yang disebut juga Makhluk halus, Makhluk yang tak kasatmata, atau Makhluk astral adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makhluk hidup yang eksistensinya tidak dapat dijangkau oleh pancaindra Manusia. Kata makhluk berasal dari kata bahasa Arab yang berarti “yang diciptakan” dan “Ghaib” yang artinya “tidak tampak”. Sehingga ghaib disini maksudnya adalah apabila dilihat dari sudut pandang (indra) Manusia terhadap makhluk-makhluk tersebut tidak tampak.-sumber: Wikipedia.

Umat katolik tinggal di Indonesia khususnya hidup dengan masyarakat yang plural, artinya bermacam-macam agama, macam-macam budaya, dan iman kepercayaannya. Sayangnya, disini ilmu kita mengenai alam gaib, pemahaman kita mengenai alam gaib, mengenai alam yang tidak kelihatan itu, sangat banyak dipengaruhi justru bukan dari ajaran gereja katolik tetapi oleh masyarakat sekitar kita. Oleh adat budaya jawa, adat budaya chinese, adat budaya batak, adat budaya flores, dan segala macam adat budaya, juga pengaruh agama-agama lain. Dan sekarang yang paling hebat adalah pengaruh televisi. Contohnya: Mata Batin, Dunia Lain, dll. Nah ini sedikit banyak sudah mengendap di dalam pikiran kita, sehingga cara kita menalar ilmu kita tentang alam gaib berasal dari tayangan-tayangan seperti itu, yang tidak semuanya cocok dengan iman katolik. Maka tujuan topik kali ini mengenal bagaimana ajaran gereja katolik mengenai alam gaib yang tidak kelihatan, sehingga jika ada fenomen, atau manifestasi, gejala-gejala, kejadian-kejadian, yang nanti mungkin kita hadapi, atau pernah kita hadapi, kita bisa menalarnya menurut ajaran gereja sehingga tidak salah jalan.

Banyak orang kalau pikirannya salah, pengetahuan sudah salah, umumnya langkah yang diambil, tidak benar. Kalau pikirannya benar, pengetahuan sudah benar, menilai sesuatu itu bisa benar. Contoh yang simpel: Ada ular berbisa, ada anak kecil tidak tahu ular itu berbahaya, karena pengetahuannya salah, maka ular cobra itu diajak bermain=main. Begitu digigit anak itu langsung mati. Karena pengetahuannya salah, maka langkah yang diambil salah.

Sebagai imam katolik, saya merasa miris karena tidak sedikit orang katolik yang salah mengambil langkah sehingga bertentangan dengan firman Tuhan, dan yang lebih berbahaya, sampai-sampai orang membuat suatu persekutuan dengan kuasa jahat, menggunakan kuasa jahat, menggunakan kuasa setan, menggunakan kuasa iblis, dikira kuasa Tuhan. Karena tidak tahu. Ular dikira mainan, padahal ular itu berbahaya.

Pengakuan iman Konsili Lateran IV mengatakan: “Allah mengadakan pada awal segala waktu sekaligus dua ciptaan dari ketidakadaan, yang rohani dan yang jasmani, yaitu malaikat dan dunia; dan sesudah itu yang manusiawi, yang boleh dikatakan sekaligus terdiri dari roh dan badan.”-KGK327.

Kitab kejadian dalam alkitab, menceritakan penciptaan dunia yang kelihatan. Sebelum penciptaan langit dan bumi, sebenarnya sudah ada penciptaan, hanya tidak diceritakan dalam alkitab, yaitu awal dari apa yang kelihatan, sebelum dunia ini ada.

Ciptaan yang disebut dalam alkitab dan tradisi suci, ada dua macam, yaitu yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Yang Rohani berwujud Roh maka tidak kelihatan, dan yang jasmani berwujud fisik (manusia) maka kelihatan. Manusia adalah makhluk dua alam yaitu rohani dan jasmani. Manusia yang tanpa roh, dinamakan mayat. Roh yang tanpa badan, namanya jurik (hantu; setan; pengganggu).

Bahwa ada makhluk rohani tanpa badan, yang oleh Kitab Suci biasanya dinamakan
“malaikat”, adalah satu kebenaran iman. Kesaksian Kitab Suci dan kesepakatan
tradisi tentang itu bersifat sama jelas.-KGK328.

Sebelum Tuhan menciptakan yang kelihatan di bumi, Tuhan menciptakan malaikat terlebih dahulu.

Kalau engkau menanyakan kodratnya, maka ia adalah roh; kalau engkau
menanyakan jabatannya, maka ia adalah malaikat”.-KGK329.

Roh tidak punya wujud dan raga. Malaikat ciptaan rohani 100% spiritual / roh. Tidak bisa digambarkan dan dibayangkan, tidak bisa dihirup, tidak bisa dilihat, dan difoto. Awalnya Tuhan menciptakan roh namanya malaikat, baru kemudian langit dan bumi, kemudian isinya, dan terakhir adalah manusia yang merupakan campuran rohani dan jasmani. Manusia adalah puncak ciptaan Tuhan. Yang diceritakan dalam alkitab hanyalah penciptaan alam dunia dan manusia. Penciptaan malaikat tidak diceritakan dalam alkitab, tetapi diceritakan di dalam tradisi suci gereja.

Sifat-sifat malaikat:
1. Sebagai makhluk rohani murni mereka mempunyai akal budi dan kehendak; mereka adalah wujud pribadi dan tidak dapat mati. Mereka melampaui segala makhluk yang kelihatan dalam kesempurnaan. Cahaya kemuliaannya membuktikan itu.-KGK330.

Akal budi adalah pikiran, maka malaikat bisa berfikir. Pikiran malaikat jauh lebih tinggi di atas pikiran manusia. Kehendak adalah keinginan, maka malaikat mempunyai keinginan. Untuk menggambarkannya, digunakan permisalan –“malaikat yang paling bodoh sekalipun jauh lebih pandai daripada manusia yang paling pintar di dunia sejagad.” Malaikat tidak mempunyai organ tubuh ‘otak’ seperti manusia.

2. Sifat yang kedua adalah personal (berkepribadian) dan immortal (tidak dapat mati). Pribadi malaikat satu berbeda dengan pribadi malaikat yang lainnya. Sementara dalam sifat malaikat yang immortal, maka kita sebagai manusia, pada saat kita mati, rohnya tidak bisa mati. Meninggal dunia artinya pergi ke tempat lain, berarti masih ada. Sedangkan Allah diceritakan dalam alkitab adalah Roh yang kekal (abadi), maka sifat malaikat pun adalah roh yang kekal (abadi).

Lukas 20:36, Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.

Pekerjaan malaikat:

Mereka ada sejak penciptaan dunia dan sepanjang seluruh sejarah keselamatan;
mereka mengabarkan keselamatan dari jauh dan dari dekat, dan melayani rencana
ilahi, untuk melaksanakan keselamatan itu.-KGK332.

Urutan penciptaan:

  1. Penciptaan malaikat (yang rohani).
  2. Penciptaan dunia (yang jasmani); benda-benda, makhluk-makhluk, tanaman, binatang.
  3. Penciptaan manusia (yang rohani dan jasmani).

Q : Bagaimana tentang penampakan malaikat?
A : Jawaban.

Jawaban:

Bagaimana tentang penampakan malaikat? Pastor Istimoer Bayu menjawab: Malaikat tidak bisa dilihat, tetapi untuk keperluan manusia, keselamatan kita, penjagaan untuk kita, malaikat sesekali menampakkan dirinya dalam suatu wujud, tetapi bukan badan tetap, melainkan membentuk seperti badan sementara seketika, menciptakan badannya sendiri (wujud sementara) seketika saat itu, tetapi ia bisa berganti-ganti wujud. Contohnya malaikat Mikhael, bisa menampakkan sebagai sosok yang gagah, namun disisi lain, ia bisa menampakkan wujud seperti feminim (ada malaikat yang digambarkan seperti wanita), itulah mengapa penggambaran malaikat tidak pernah seragam. Jadi jikalau malaikat dapat dilihat itu adalah karena sifat malaikat yang dapat berkehendak, supaya orang bisa melihatnya, dan ia membuat wujud sementara.

Q : Tentang kemunculan malaikat dalam alkitab apakah disebut penampakan?
A : Jawaban.

Jawaban:

Pastor Istimoer Bayu menjawab: Ya, betul. Di dalam alkitab juga terjadi beberapa kali penampakan malaikat. Contoh: Dalam kitab Tobit, cerita paling jelas, malaikat yang menampakkan wujudnya, dalam alkitab tersimpan dalam satu kitab, dari awal kitab Tobit sampai akhir (dalam Alkitab Deuterokanonika). Disitu, Rafael, menampakkan diri dalam wujud seorang laki-laki, yang menemani Tobias, sehingga dia sampai mendapatkan isteri, dan apa yang diutus oleh papanya dapat berhasil. Artinya ketika malaikat menampakkan diri, ia seperti meminjam wujud saja, suatu saat yang lain ia bisa menampakkan diri dalam wujud yang berbeda (tidak sama wujudnya). Itu bukanlah raga malaikat, tetapi adalah perwujudan, ia membentuk badan itu sementara, nanti suatu saat akan menghilang kembali. Bukan seperti badan yang digunakan oleh manusia, yang setiap hari sampai manusia meninggal tetap selamanya memiliki satu badan (raga).

Q : Bagaimana dengan roh hewan? Kemanakah roh hewan setelah hewan mati?
A : Jawaban.

Jawaban:

Pastor Istimoer Bayu menjawab: Tentang manusia; Rohnya kembali kepada Tuhan, menghadap kepada pengadilan Allah. Jadi detik dimana orang meninggal dunia, roh pasti kembali kepada Tuhan, tidak mungkin tidak, dan mendapat pengadilan. Secara singkatnya, manusia mati, badannya hancur, dimakan cacing di tanah, rohnya diadili di detik itu juga pada saat orang itu meninggal. Mengenai binatang, apakah binatang punya roh atau tidak? binatang tidak memiliki roh tetapi hanya jiwa. Begitu binatang mati selesai. Tidak ada binatang diadili oleh Tuhan. Itulah perbedaannya manusia dengan binatang. Manusia mempunyai roh yang tetap hidup sebagai inti kehidupan, tetapi binatang tidak mempunyai roh. Namun binatang mempunyai jiwa yang membuat sesuatu hidup, tetapi hanya di alam dunia ini. Jadi begitu binatang mati, matilah binatang. Jiwa dan raganya mati. Tetapi manusia tidak demikian. Hidupnya manusia dan hidupnya binatang meskipun sama-sama hidup, tetapi punya perbedaan besar. Kita diciptakan untuk kemuliaan, tetapi binatang tidak demikian. Maka nanti di akhirat kita tetap ada, tetapi binatang tidak demikian. Hewan diciptakan hanya untuk di alam dunia ini, mendukung hidup manusia. Maka dikatakan semua dalam kekuasaanmu, pada saat manusia diciptakan, supaya dipelihara oleh manusia. Sama-sama hidup tetapi berbeda kualitas, manusia diciptakan untuk kemuliaan ilahi, maka binatang tidak pernah disebutkan ‘diciptakan menurut gambar Allah’. Dalam alkitab, hanya manusia saja, yang diciptakan menurut gambar Allah. Walaupun manusia dengan simpanse memiliki kesamaan, namun manusia berbeda dengan simpanse. Manusia membangun peradaban, manusia membangun gedung, manusia membangun teknologi, sampai dengan hari ini belum ada simpanse dapat membuat apartemen. Karena binatang tidak diciptakan untuk kemuliaan Allah.

Q : Apakah malaikat mempunyai kehendak bebas seperti manusia? Mengenai penampakan malaikat apakah termasuk juga malaikat pelindung? Apakah malaikat pelindung itu hilang dan hanya melindungi anak-anak kecil saja dan tidak melindungi orang-orang dewasa?
A : Jawaban.

Jawaban:

Pastor Istimoer Bayu menjawab: Manusia memiliki kehendak bebas, malaikat pun demikian. Jadi karena malaikat diciptakan memiliki kehendak adalah kehendak yang bebas. Jadi malaikat bebas untuk memilih apapun yang dia mau. Malaikat pelindung tetap ada menemani kita, mulai dari manusia lahir sampai kita menghadap Allah. hanya anak-anak manusia itu lebih murni, suci, tanpa dosa, maka terkadang anak-anak bisa tertawa-tawa karena mereka bisa melihat sosok malaikatnya. Jika orang sudah beranjak dewasa, sudah berfikiran kotor, sudah melakukan tipu-tipu, sudah berfikiran lain-lain, banyak dosanya. Maka ketika manusia makin banyak dosa, sesuatu yang sifatnya spiritual, maka makin sulit kita menggapainya. Jadi bukan malaikat pelindung hilang, tetapi tetap ada, hanya kita makin tidak bisa tahu keberadaannya. Tetapi para kudus, mereka tahu keberadaan malaikat pelindung. Jika mau tahu keberadaan malaikat pelindung, caranya mudah sekali, jadilah orang suci. Sesederhana itu, tetapi sulit sekali dijalani.

Q : Apa itu setan atau iblis?
A : Jawaban.

Jawaban:

Setan atau iblis (malaikat yang jatuh).
Di balik keputusan nenek moyang kita untuk membangkang terdengar satu suara
penggoda yang bertentangan dengan Allah, yang memasukkan mereka ke dalam
maut karena iri hati. Kitab Suci dan tradisi melihat dalam wujud ini seorang malaikat yang jatuh, yang dinamakan setan atau iblis.-KGK391a.

Awal mula Tuhan menciptakan malaikat, jumlahnya banyak sekali tidak terhitung. Seorang exorcist dari kota Roma, Pastor Gabriele Amorth SSP, pada saat satu sesi pengusiran setan, setan itu bicara, dan merasuki banyak orang dan mengatakan: ‘kamu kalau bisa melihat kami, kami bisa menutupi matahari ini menjadi gelap selama-lamanya hahaha…’ Demikian setan berucap, jadi maksudnya saking banyaknya, kalau diwujudkan satu setan, satu badan manusia, mereka mampu untuk menutup seluruh matahari, sehingga matahari tidak bisa kelihatan sinarnya.

Amorth percaya bahwa seseorang mungkin dirasuki oleh lebih dari satu setan sekaligus, terkadang berjumlah ribuan, yang menyebabkan tingginya jumlah setan terkenal yang diusir.-sumber: Wikipedia.

Dalam alkitab mengatakan Allah menciptakan segala sesuatu baik, Allah melihat apa yang diciptakannya itu sungguh amat baik. Pada saat diciptakannya malaikat adalah baik semua, akal budinya, kehendaknya selaras dengan kehendak Allah. Pada saat malaikat diciptakan, 100% kehendaknya dan akal budinya mendukung Allah, menyembah Allah, mengabdi Allah. Akan tetapi, diantara para malaikat itu, ada yang ingin mengungguli Allah. Malaikat diciptakan dengan segala kemuliaannya, dalam kepandaian, dan kehebatannya, bahkan kemampuan manusia tidak ada apa-apanya. Pada saat malaikat itu ingin dimuliakan dan disembah seperti Allah, maka disebut malaikat yang jatuh ke dalam dosa, yaitu dinamakan setan. Menurut iman katolik, malaikat yang jatuh ke dalam dosa dan disebut setan adalah akal budinya dan kehendaknya 100% melawan atau menentang Allah. Itulah sebabnya setan selalu melawan Allah. Sehingga jika ditanya Tuhan menciptakan setan atau tidak? Maka jawabannya adalah tidak.

Gereja mengajar bahwa ia pada mulanya adalah malaikat baik yang diciptakan Allah. “Setan dan roh-roh jahat lain menurut kodrat memang diciptakan baik oleh Allah, tetapi mereka menjadi jahat karena kesalahan sendiri”.-KGK391b.

Tradisi exorcisme gereja katolik dan kitab wahyu memberi petunjuk dan menyatakan bahwa: ‘sepertiga dari jumlah malaikat, jatuh dalam dosa.'(Wahyu 8:7-21). Kekuatan di pihak Allah masih 2/3 jadi janganlah takut!

Malaikat yang jatuh merupakan keputusan bebas.
Kitab Suci berbicara mengenai satu dosa para malaikat yang jatuh. “Jatuhnya
mereka dalam dosa” merupakan keputusan bebas roh-roh yang tercipta ini, yang
menolak Allah dan Kerajaan-Nya secara radikal dan tetap.-KGK 392.

Sifat malaikat diantaranya memiliki ‘kehendak bebas‘, namun malaikat yang jatuh ke dalam dosa merupakan ‘keputusan bebas‘ roh-roh yang menolak Allah dengan dua sifat:

  1. Radikal: (Dari bahasa Latin radix yang berarti “akar”); artinya sampai ke akar-akarnya. Berbeda dengan manusia, jika mamusia berbuat dosa, masih kepikiran berbuat baik, masih punya sisi baik, paling sedikit mungkin kepada anaknya, istrinya, atau orang tua. Jadi manusia berbuat jahat tidak radikal seperti setan. Kalau manusia yang normal apabila menolak Tuhan, tidak pernah radikal seperti setan menolak Tuhan. Karena dibalik kejahatan manusia masih ada suara-suara baik. Kalau ia tidak mampu berbuat baik, paling sedikit suara-suara berbuat baik. Tetapi setan adalah radikal dan tidak ada sedikitpun ruang untuk Allah dan Kerajaan-Nya.
  2. Tetap: Setan tidak bisa bertobat. Sejahat-jahatnya manusia masih mempunyai keinginan bertobat dan melakukan pertobatan. Paling sedikit sewaktu mau mati ia bertobat. Manusia jika berdosa sifatnya adalah tidak tetap. Pada saat manusia berdosa, manusia ingat sesuatu, ia takut mati, lalu mengingat hal itu kemudian bertobat pada akhirnya. Tetapi setan, sekali mereka berbuat dosa, maka selama-lamanya akan tetap berbuat dosa tanpa ada pertobatan. Tidak ada setan yang bertobat, tetapi kalau manusia yang bertobat banyak jumlahnya. Sejahat-jahatnya manusia, melakukan kejahatan dimana-mana, lalu pada akhirnya ia ditegur Tuhan, masuk ke ruang pengakuan, menerima sakramen tobat, mengaku dosa kepada Pastor. Tetapi setan sifatnya tetap atau tidak bisa bertobat berbalik menyembah Allah, sekali setan berdosa, mereka akan berbuat dosa terus-menerus selama-lamanya. Contoh: Manusia berdoa, seorang isteri berdoa kepada Tuhan untuk suaminya agar bisa sadar, bertobat dan kembali pulang ke rumah bersama keluarga. Tetapi manusia tidak bisa berdoa kepada Tuhan untuk setan agar kembali menyembah Allah. Misalkan: Ya Tuhan, aku berdoa untuk Lusifer, sentuhlah hatinya… Tidak bisa! Karena setan sifatnya tetap berdosa dan akan selama-lamanya menolak Tuhan.
    Karena sifat tetap keputusan mereka yang tidak dapat ditarik kembali dan bukan karena kekurangan belas kasihan ilahi yang tidak terbatas, maka dosa para malaikat itu tidak dapat diampuni. “Bagi mereka tidak ada penyesalan sesudah jatuh, sama seperti bagi manusia sesudah kematian” (Yohanes dari Damaskus, f.o. 2,4).-KGK393.
    Jika manusia belum meninggal, ia masih mempunyai kesempatan untuk melakukan pertobatan. Jadi selama manusia masih hidup di atas muka bumi ini, apapun kesalahannya dan dosanya akan diampuni. Tetapi begitu kematian, detik itu juga maka manusia tidak dapat lagi melakukan pertobatan, bukan tidak bisa diampuni dosanya. Maka doa-doa yang didaraskan untuk orang yang telah meninggal akan membantu agar dosanya diampuni. Sedangkan malaikat yang jatuh tidak dapat diampuni dosanya karena tidak ada penyesalan bagi mereka, artinya setan tidak dapat bertobat dan tetap selama-lamanya menolak Tuhan.

Dosa terbesar iblis.
Kej 3:4-5, Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

Malaikat yang statusnya adalah ciptaan. namun ia ingin menjadi seperti Allah yang disembah. Inilah awal dosa malaikat.

Yoh 8:44, Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Q : Malaikat itu makhluk yang personal. Apakah malaikat itu semuanya berkepribadian baik? Karena ada yang bilang setan itu juga malaikat, apakah betul?
A : Jawaban.

Jawaban:

Dalam alkitab mengatakan Allah menciptakan segala sesuatu baik, Allah melihat apa yang diciptakannya itu sungguh amat baik. Pada saat diciptakannya malaikat adalah baik semua, akal budinya, kehendaknya selaras dengan kehendak Allah. Pada saat malaikat diciptakan, 100% kehendaknya dan akal budinya mendukung Allah, menyembah Allah, mengabdi Allah. Akan tetapi, diantara para malaikat itu, ada yang ingin mengungguli Allah. Malaikat diciptakan dengan segala kemuliaannya, dalam kepandaian, dan kehebatannya, bahkan kemampuan manusia tidak ada apa-apanya. Pada saat malaikat itu ingin dimuliakan dan disembah seperti Allah, maka disebut malaikat yang jatuh ke dalam dosa, yaitu dinamakan setan. Menurut iman katolik, malaikat yang jatuh ke dalam dosa dan disebut setan adalah akal budinya dan kehendaknya 100% melawan atau menentang Allah. Itulah sebabnya setan selalu melawan Allah. Sehingga jika ditanya Tuhan menciptakan setan atau tidak? Maka jawabannya adalah tidak. Setan adalah malaikat yang jatuh ke dalam dosa.

Q : Tujuan Tuhan menciptakan malaikat? Orang yang lebih percaya mitos alam gaib, contohnya di Yogyakarta, dimana mereka melakukan sesembahan dengan memberikan sesajen untuk mempercayai Ratu Nyi Roro Kidul, apakah itu bertentangan dengan gereja? Karena sudah jauh dari nalar manusia, dimana orang lebih percaya mistis ketimbang percaya kepada Tuhan.
A : Jawaban.

Jawaban:

Pekerjaan malaikat: Mereka ada sejak penciptaan dunia dan sepanjang seluruh sejarah keselamatan; mereka mengabarkan keselamatan dari jauh dan dari dekat, dan melayani rencana ilahi, untuk melaksanakan keselamatan itu.-KGK332.

Pastor Istimoer Bayu menjawab: Mengenai sesembahan dengan memberikan sesajen untuk mempercayai hal gaib di luar Tuhan tentu saja bertentangan dengan ajaran gereja Katolik, karena kita meminta hanya kepada Allah saja. Ayat pertama dari sepuluh perintah Allah, yaitu Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.(Keluaran 20:3). Dan tidak sedikit orang yang meminta sesuatu kepada tempat-tempat lain. Siapa dalang dibalik itu? Siapa sosok dibalik itu? Adalah malaikat yang jatuh. Karena malaikat yang jatuh ingin disembah seperti Allah. Ingin dimohon seperti Allah. Ingin orang-orang datang kepadanya. Ingin menjadi seperti Allah. Jadi dibalik tempat-tempat, apapun tempatnya, apapun namanya, apapun istilahnya, dibalik itu tidak mungkin Tuhan.

Q : Alam gaib itu ada yang kelihatan dan tidak kelihatan. Untuk mengetahui alam gaib kita biasa memanggil ahlinya, agar mengadakan suatu ritual, begitu juga dengan gereja kita seperti sebuah ritual, lalu apa bedanya? Mereka melakukan ritual itu tujuannya meminta sesuatu, ke gereja pun demikian tujuannya meminta sesuatu, lalu apa bedanya? Apakah sama saja atau berbeda?
A : Jawaban.

Jawaban:

Pastor Istimoer Bayu menjawab: Mengenai sesembahan dengan memberikan sesajen untuk mempercayai hal gaib di luar Tuhan tentu saja bertentangan dengan ajaran gereja Katolik, karena kita meminta hanya kepada Allah saja. Ayat pertama dari sepuluh perintah Allah, yaitu Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.(Keluaran 20:3). Dan tidak sedikit orang yang meminta sesuatu kepada tempat-tempat lain. Siapa dalang dibalik itu? Siapa sosok dibalik itu? Adalah malaikat yang jatuh. Karena malaikat yang jatuh ingin disembah seperti Allah. Ingin dimohon seperti Allah. Ingin orang-orang datang kepadanya. Ingin menjadi seperti Allah. Jadi dibalik tempat-tempat, apapun tempatnya, apapun namanya, apapun istilahnya, dibalik itu tidak mungkin Tuhan.

Contoh: Ada mbah X, kalau kamu datang kesini bawa sesembahan, bawa sesajen, setiap kali kesini tirakat (puasa dan semedi). JAdi orang-orang datang kepada mbah X, mbah X yang sudah tidak ada alias meninggal dunia, siapa dibalik itu? Di balik itu adalah malaikat yang jatuh alias setan. Karena setan ingin menjadi seperti Allah. Ketika orang-orang datang melakukan ritual. Itu seperti orang menyembah, seperti orang berbakti kepadanya. Orang melakukan penyembahan kepada setan dibalik itu. Karena disitulah ia memuaskan egonya sendiri, yaitu setan tersebut, ia merasa keinginannya sudah tercapai. Semua tempat seperti itu, dibalik itu pasti adalah kuasa gelap. Yang datang bersujud, memohon, karena itu motivasinya. Jadi tempat-tempat seperti itu, seperti pesugihan minta kaya, pengasihan minta cantik, semua dibalik itu dalangnya adalah malaikat yang jatuh.

Q : Kita sering mendengar adanya arwah penasaran, jika manusia meninggal dunia seketika itu juga menghadap Allah, mengapa ada arwah gentayangan? Apakah dalam gereja Katolik ada re-inkarnasi?
A : Jawaban.

Jawaban:

Pastor Istimoer Bayu menjawab: Re-inkarnasi itu tidak ada. Bahkan secara ilmiah itu tidak terbukti. Justru di bagian ini orang banyak yang tersesat. Banyak orang katolik bahkan, karena pengetahuannya kurang, karena ilmu mengenai dunia gaib kurang, maka yang didengarkan adalah pendapat masyarakat.

Arwah gentayangan kenyataannya ada, itu betul. Tapi ilmu kita harus tahu. Siapa dibalik itu? Biasanya di tempat-tempat tertentu ada arwah-arwah gentayangan, apalagi matinya tidak wajar. Kalau belum pernah mengalami hal penampakan arwah gentayangan, setidaknya pernah mendengar. Jadi orang sudah meninggal lalu menampakkan diri lagi, entah secara suara, entah secara mimpi, entah secara wujud, atau meskipun samar-samar wujudnya. Itu jelas ada. Yang harus kamu tahu saudara-saudari yang seiman dan percaya kepada Yesus Kristus, sampai dengan saat ini janganlah sampai salah lagi! Aku serius, ada banyak orang katolik salah. Siapa dibalik itu sebenarnya? Manusia setelah meninggal dunia, detik itu juga diadili. Berarti tidak mungkin ada manusia lolos. Memangnya Tuhan kurang kuasa, kok ada arwah gentayangan? Begitu manusia meninggal, pengadilan menanti, artinya roh manusia pada detik dia meninggal, tidak mungkin ada yang lolos dari pengadilan Tuhan. Tidak ada roh yang kembali ke muka bumi ini. Lalu mengapa ada arwah gentayangan? Sekarang kita harus pintar dan menerapkan ajaran gereja katolik, kalau ada penampakan-penampakan itu muncul, siapakah dibalik itu? Alkitab mengatakan: detik dimana roh meninggal, dia langsung diadili (Ibr 9:27, Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi), artinya tidak ada roh yang lolos dan tidak ada roh yang berkeliaran kemana-mana. Jadi dibalik penampakan-penampakan itu adalah setan yang menyamar seperti menyerupai orang yang sudah meninggal dunia. Tujuannya adalah setan ingin membuat penipuan kepadamu. Ingat bahwa setan/iblis (roh-roh jahat) adalah bapa segala dusta. Bahwa setan akan membuat segala tipu daya, dengan melakukan penampakan-penampakan menyerupai arwah orang yang sudah meninggal, dan kemudian agar orang menjadi percaya bahwa itu benar-benar arwah orang tersebut, namun kenyataannya adalah bukan. Itulah yang dipercayai di dalam masyarakat sebagai roh yang kembali, padahal bukan. Jadi menurut iman katolik, sesuai ajaran gereja dan alkitab tidak mungkin ada arwah gentayangan. Kenyataannya ada betul arwah gentayangan dan nyata, namun orang katolik harus pintar, harus membuka kedok, siapa dibalik itu. Dan kita tahu sekarang bahwa dibalik itu adalah setan.

Jika ada yang mengalami, yang harus dilakukan adalah:

  1. Abaikan. Jangan mencari orang pinter (dukun).
  2. Berdoa Santo Mikael malaikat pelindung.-Doa Santo Mikael.
  3. Percikan seluruh rumahmu dengan air suci. Air yang dimintakan berkat kepada Pastor, bisa dimintakan pada saat selesai misa. Maka pada hari ketiga tidak akan muncul lagi.

Saudara-saudariku, orang yang sudah meninggal, tidak lagi ada urusan dengan dunia ini. Orang yang meninggal menghadap Allah dan dekat dengan Allah. Maka tidak lagi memikirkan dunia ini. Tidak ada pesan yang tertinggal. Karena orang yang telah meninggal kepasrahannya tingkat tinggi, maka dia mempasrahkan kepada Allah. Yang masih hidup di atas muka bumi ini dalam keyakinan yang sempurna, yaitu bahwa Allah memelihara yang masih hidup, meskipun dalam pandangan manusia, masih ada saja beberapa kekurangan.

Q : Bagaimana penampakan Yesus Kristus sesudah tiga hari kebangkitannya?
A : Jawaban.

Jawaban:

Pastor Istimoer Bayu menjawab: Tuhan Yesus Kristus setelah kebangkitannya menampakkan diri dengan memiliki badan atau disebut kebangkitan badan. Bukan hanya roh saja, tetapi beserta dengan badanNya. Dengan demikian bisa diraba dan disentuh. Itulah mengapa Yesus berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” (Yoh 20:27). Yesus menampakkan diri kepada semua murid; “Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: “Adakah padamu makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. (Luk 24:39-43). Tubuh Yesus adalah tubuh kemuliaan, artiya:

  1. Masih sama dengan tubuh yang lama, bisa diraba dan disentuh.
  2. Berbeda total, yaitu pintu dan jendela tertutup tetapi Yesus tiba-tiba memunculkan diriNya begitu saja.

Q : Malaikat yang jatuh dikarenakan iri dengan kekuasaan Tuhan. Di era sekarang ini banyak orang mengejar kekuasaan. Kedudukan atau jabatan diartikan adalah mengatur orang lain atau memaksa agar diri sendiri lebih diakui daripada orang lain, atau diberikan keleluasaan untuk hal itu, apakah mengejar kekuasaan seperti itu berdosa?
A : Jawaban.

Jawaban:

Pastor Istimoer Bayu menjawab: Berdosa ketika kekuasaan digunakan untuk memuaskan dirinya sendiri tentu saja. Harus ingat ketika setan ingin menjadi seperti Allah, bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk dirinya sendiri. Jadi dosa ketika mengejar kekuasaan, lalu untuk keuntungan dirinya sendiri. Tetapi ketika kekuasaan dicari untuk kemaslahatan (kegunaan; kebaikan; manfaat), misalnya mensejahterakan orang, seperti contohnya presiden. Tidak korupsi sepeserpun, gajipun direlakan, membangun negara, tentu bukanlah suatu dosa. Berdosa apabila disalahgunakan atau disebut dengan istilah penyalahgunaan kekuasaan.

Q : Tentang malaikat yang jatuh, lalu Hawa jatuh ke dalam dosa, lalu Yudas yang mengkhianati Yesus, apakah semuanya sudah merupakan rencana Tuhan? Iblis di dalam kitab Wahyu pada akhirnya semua akan masuk neraka, manusia sudah mengetahui hal itu, apakah malaikat yang sangat bijaksana tahu akan hal itu? Apakah penampakan Bunda Maria adalah penampakan iblis?
A : Jawaban.

Jawaban:

Pastor Istimoer Bayu menjawab: Penampakan Bunda Maria bisa merupakan iblis jika tidak diperiksa dengan sungguh-sungguh. Itulah mengapa gereja katolik selalu hati-hati dengan penampakan-penampakan. Untuk itu penampakan-penampakan yang sudah diresmikan dan diakui oleh gereja, maka itu pasti Bunda Maria. Dikarenakan sudah melalui proses penelitian yang sungguh-sungguh pastinya. Baik penelitian jasmani, maupun rohani. Jadi begitu gereja menyatakan bahwa penampakan Bunda Maria adalah nyata, maka benar adalah otentik. Contoh: penampakan Bunda di Lourdes. Karena tidak mungkin bertahan di depan doa-doa gereja, apabila itu penampakan iblis. Setan adalah sangat mudah dibuka kedoknya, pendarasan doa malaikat dan air suci, maka kedoknya langsung terbuka.

Tentang malaikat yang jatuh, Tuhan sudah tahu sampai akhir cerita. Dalam satu kali pandangan, Tuhan sudah tahu dari awal penciptaan sampai hari kiamat. Kata kuncinya ada pada kehendak bebas. Anugrah paling besar kepada malaikat dan kepada manusia yaitu kehendak bebas. Jadi jika ingin mencintai Tuhan, itu karena kehendakmu. Maka karena kehendak bebas, manusia dapat berbuat dosa, dan setan yang awalnya adalah malaikat juga dapat berbuat dosa. Gambaran: Tuhan ingin diriNya dan manusia saling mengasihi. Tuhan mengasihi kita, dan kita mengasihi manusia. Bisa disebut mengasihi kalau ada kehendak bebas. Tuhan apakah bisa menciptakan manusia yang tidak berbuat dosa? Bisa, tapi itu artinya Tuhan menciptakan robot. Jadi itu bukanlah cinta kasih. Contoh: Laki-laki mencintai perempuan, lebih senang mencintai perempuan yang bisa marah dan ngomel atau lebih senang dikasi robot yang bisa patuh? Apabila isteri robot yang hanya diprogram untuk menuruti kehendaknya maka tidak ada cinta kasih. Berbeda dengan mempunyai isteri yang kadang marah dan kesal atau menyebalkan, namun atas kehendak bebasnya dari kedua pihak dapat saling mencintai. Begitupula dengan Tuhan kita yang sudah merencanakan segalanya, menciptakan malaikat dan manusia dengan kehendak bebas, supaya Tuhan dan ciptaanNya saling mengasihi. Konsekuensinya kehendak bebas itu memang bisa salah, atau benar. Yang salah jadi setan, yang benar tetap mengabdi kepada Tuhan.

Malaikat dan manusia memiliki kehendak bebas dan mereka masing-masing sudah tahu akan hal itu, sudah mengetahui hal itu, jadi jika ingin mencintai Tuhan, itu karena kehendakmu.

-sumber: Katolik Media-Mengintip Alam Gaib Dalam Ajaran Gereja Katolik, Narasumber: R.D.Y. Istimoer Bayu Ajie; Seminar Tanggal: 26 Juli 2019; Tempat: Gereja Kristus Raja Karawang; Penyelenggara: PDPKK dan K2S Gereja Kristus Raja Karawang.