KEGIATAN-KEGIATAN KOMUNITAS GEREJA KATOLIK;
- Perayaan Ekaristi
- Kan. 1247 Hukum Kanonik – Pada hari Minggu dan pada hari raya wajib lain umat beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam Misa. Hendaknya mereka tidak melakukan pekerjaan dan urusan-urusan yang merintangi ibadat yang harus dipersembahkan kepada Allah atau merintangi kegembiraan hari Tuhan atau istirahat yang dibutuhkan bagi jiwa dan raga.
- Perayaan Liturgi
- Liturgi (berasal dari bahasa Yunani: ‘leitourgia’, yang berarti kerja bersama. Kerja bersama ini mengandung makna peribadatan kepada Allah dan pelaksanaan kasih, dan pada umumnya istilah liturgi lebih banyak digunakan dalam tradisi Kristen, antara lain umat Katolik.
- Liturgi adalah kegiatan dari Kristus Paripurna, dalam bahasa Latin ‘Totus Christus‘, atau ‘Kristus Seluruhnya‘, yaitu Kristus di surga sebagai Kepala dan seluruh jemaat-Nya yang masih ada di dunia, yaitu Gereja yang merupakan Tubuh Kristus, dalam korban pujian dan syukur kepada Allah.
- Konsili Vatikan II menyatakan: “Upacara liturgi bukanlah tindakan perorangan, melainkan perayaan seluruh Gereja sebagai ‘Sakramen Kesatuan‘, yaitu umat kudus yang berhimpun bersama Uskup” (Sacrosanctum Concilium, no 26). Maka “Sebagai perayaan bersama dengan dihadiri banyak umat yang ikut serta secara aktif, harus ditandaskan, bahwa bentuk ini lebih diutamakan daripada ibadat perorangan yang bersifat pribadi” (Sacrosanctum Concilium, no 27).
- Liturgi dirayakan dengan menggunakan pelbagai tanda dan lambang, baik yang berasal dari pengalaman manusia, tanda-tanda “Perjanjian” antara Allah dan umatNya, tanda-tanda yang diangkat oleh Kristus, dan tanda-tanda sakramental, yang semuanya merujuk pada keselamatan yang berasal dari Kristus, menggambarkan dan mencicipi pada masa sekarang kemuliaan surga. Juga dengan menggunakan ‘Perkataan’ (terutama dalam Liturgi Sabda di mana Kitab Suci dibacakan dan direnungkan) dan ‘Tindakan’ (terkait dengan masing-masing Sakramen (ada Tujuh Sakramen): misalnya pembaptisan, pengurapan minyak, Liturgi Ekaristi, penumpangan tangan, dll). Perayaan dengan menggunakan nyanyian dan musik, dan gambar-gambar kudus (ikon).
- Pelayanan Gereja Katolik
A. Muda-Mudi Katolik (Mudika)/disebut juga Orang Muda Katolik (OMK);
Pelayanan altar, Pelayanan sekolah minggu, Pelatihan dalam pelayanan, Penelusuran minat dan bakat, Rekoleksi (melatih kehidupan Rohani/pemulihan spiritual dari seseorang), Bakti sosial, Kompetisi (dalam hal ‘Saling Meneguhkan Iman’ bertujuan memeriahkan berbagai kegiatan kaum Katolik sehingga hasil yang diperoleh dari kompetisi/pertemuan antar wilayah dapat menjadi pelajaran berharga untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari), Pertemuan antar-OMK, daerah dan nasional.
B. Petugas-petugas Gereja Katolik; atau disebut “Petugas Liturgi”;
Imam (memimpin Perayaan Ekaristi, yang tidak dapat digantikan / diwakili oleh orang yang tidak ditahbiskan sebagai Imam; bertugas memimpin / menyelenggarakan upacara keagamaan);-Pokok pembahasan: “Imam“
Diakon (membantu imam dalam tugas-tugas penggembalaan umat dan administrasi, namun bertanggung jawab secara langsung kepada uskup. Mereka memiliki peran khusus dalam liturgi, tugas utama mereka dalah membacakan Injil dan membantu dalam penyelenggaraan Ekaristi, membawakan ujud-ujud doa umat, menyiapkan altar dan bahan persembahan, dan melayani komuni untuk umat, terutama komuni-anggur);-Pokok pembahasan: “Diakon“.
Lektor (mewartakan bacaan Alkitab dan Doa-doa);
Pemazmur (bertugas membawakan mazmur atau kidung-kidung dari Alkitab diantara bacaan-bacaan, menguasai cara melagukan mazmur, dan mempunyai suara yang lantang serta ucapan/lafal yang jelas);
Misdinar (putera-puteri altar): melayani Imam di altar selama Perayaan Ekaristi berlangsung; disebut juga Akolit (membantu Imam serta Diakon, menyiapkan altar dan bejana-bejana kudus);
Koor/Paduan Suara (kelompok bernyanyi); menyemarakkan Liturgi dengan nyanyian.
Solis (Dirigen): memimpin dan menopang nyanyian jemaat;
Organis (Pelayan alat musik): memainkan alat musik dalam upacara keagamaan.
Koster: mengatur buku-buku liturgis dan hal-hal lain yang diperlukan untuk perayaan Misa.
Paramenta (Penghias Altar): menghias altar dengan bunga untuk menambah semaraknya Perayaan Ekaristi.
Penyambut jemaat: menyambut jemaat dan mengatur tempat duduk jemaat.
Petugas kolekte: mengumpulkan sumbangan/persembahan kolekte jemaat (sukarela).
C. Panggilan Hidup: “Imam” atau “Pastor”.
-Dalam pokok pembahasan: “IMAM“.
D. Tarekat Religius Katolik:
Tarekat religius Katolik menurut sejarah adalah salah satu kategori lembaga religius Katolik. Subkategorinya adalah kanonik reguler (para kanonik reguler yang mendaraskan (menjalankan) ibadat harian, melayani sebuah gereja, dan mungkin pula sebuah paroki); biarawan-biarawati pertapa (para rahib atau rubiah yang hidup dan bekerja di dalam biara, dan mendaraskan ibadat harian); biarawan-biarawati miskin (para frater, bruder, dan suster yang hidup dari derma, mendaraskan ibadat harian dan, khusus bagi laki-laki, ikut serta dalam karya-karya kerasulan); dan imam reguler (para imam yang mengikrarkan kaul-kaul religius dan aktif dalam karya kerasulan).-Dalam pokok pembahasan: “Tarekat (Ordo)“.
E. Lima Pilar Tugas Pelayanan Gereja:- Pelayanan Masyarakat (disebut kegiatan Pelayanan Diakonia); khususnya kepada mereka yang miskin, telantar dan tersingkir. Umat beriman menyadari akan tanggung jawab pribadi mereka akan kesejahteraan sesamanya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya kerjasama dalam kasih, keterbukaan yang penuh empati, partisipasi dan keikhlasan hati untuk berbagi satu sama lain demi kepentingan seluruh jemaat. Contoh: kegiatan Bakti Sosial.
- Pelayanan Persekutuan (Koinonia); tindakan nyata rela berbagi kepada sesama dalam suatu perkumpulan/perhimpunan. Sebagai orang beriman, kita senantiasa dipanggil untuk ikut dalam sebuah persekutuan untuk mempererat tali persaudaraan. Di dalam persekutuan inilah kita bisa mempererat tali persaudaraan antara kamu dengan umat yang lain dalam satu keyakinan. Contoh kegiatan: Mengikuti kegiatan Pendalaman Iman (PA), Bergabung dalam komunitas Orang Muda Katolik (OMK), Bergabung pada perkumpulan lingkungan paroki gereja; ibu-ibu, bapak-bapak, dan juga para lansia.
- Pelayanan Pewartaan (Kerygma); Mewartakan berarti membawa kabar gembira bagi seluruh umat manusia. Contoh kegiatan: melakukan kegiatan pewartaan, kita sudah dapat dikatakan membantu umat Allah untuk mendalami kebenaran firman Allah.
- Pelayanan Liturgi (Liturgia); Beribadah adalah sumber dan pusat untuk beroleh iman dalam Yesus Kristus. Kegiatan Liturgi dilakukan pada hari Minggu. Ketika kita beribadah di gereja, sebagai umat Kristiani, kita bisa mendalami iman melalui kegiatan liturgi di gereja. Doa, simbol, lambang, dan perayaan di gereja merupakan bagian dari ibadah kepada Tuhan. Contoh kegiatan: Mengikuti tata ibadat pada hari Minggu, partisipasi kegiatan paduan suara di gereja, atau partisipasi menjadi putra dan putri altar.
- Pelayanan Penginjilan (Martyria/Kesaksian); Umat beriman diharapkan dapat menjadi ragi, garam dan terang di tengah masyarakat sekitarnya. Menjadi kesaksian iman kepada Yesus Kristus, sehingga mereka membawa kedamaian, dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
KEBIASAAN ORANG KRISTEN (TRADISI)
Kebiasaan orang Kristen secara umum adalah sebagai berikut;
- Berhimpun untuk Perayaan Ekaristi/Sabda.-(dalam Ibadah bersama di Gereja Katolik mengikuti Perayaan Ekaristi); DOA-DOA DALAM TATA PERAYAAN EKARISTI.
- Membaca Kitab Suci.-(dapat dilakukan secara pribadi atau bersama dengan keluarga atau bersama dengan umat Katolik).
- Melaksanakan Ibadat Harian.-(dalam Ibadat Harian).
- Berdoa bersama dalam keluarga.-(dalam Doa).
- Berdoa secara pribadi.-(dalam Doa).
- Terlibat dalam kehidupan jemaat.-(dalam Kegiatan Komunitas Gereja Katolik).
- Terlibat dalam masyarakat.-(dalam Kegiatan Komunitas Gereja Katolik).
- Berpuasa dan berpantang:
Hari puasa resmi adalah pada masa PraPaskah, yaitu Rabu Abu dan Jumat Agung. Puasa bisa dilakukan dan diperpanjang sampai hari Sabtu Suci. Puasa penuh selama 40 hari menjelang Paskah dengan melihat kondisi seseorang bila memungkinkan. Puasa dilakukan sebagai persiapan untuk perayaan besar Paskah dan ungkapan tobat. Berpantang: setiap Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu bertepatan dengan hari raya gerejawi (KHK 1251). Berpantang yaitu meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian untuk berdoa, beribadat, pertobatan dan karya amal (KHK 1249). - Memeriksa batin:
Meningkatkan olah batin; mengadakan renungan, mawas diri, menyadari, mengakui kekurangan diri, penyesalan yang tulus atas dosa (melakukan pertobatan), menyadari kebaikan Allah, dan bersikap jujur di hadapan Allah. - Mengaku dosa di hadapan Imam (Poin no. 4: Sakramen Pengakuan Dosa/Rekonsiliasi).
-sumber: KHK; KGK; dok.gereja; Puji Syukur; parokisantolukas.org; Wikipedia.